Manajemen Proyek adalah suatu rangkaian pekerjaan yang diada-kan dalam
selang waktu tertentu & mempunyai tujuan khusus. yang membedakan
proyek dengan pekerjaan lain adalah sifatnya yang khusus dan tidak
bersifat rutin pengadaannya, sehingga pengelola-annya pun memerlukan
ekstra lebih banyak.
semua proyek selalu mengandung resiko relatif besar berkaitan dengan
manajemen yang diterapkan untuk proyek itu. proyek yang dikerjakan
dengan manajemen asal-asalan maka bisa berakibat buruk, tidak hanya
materi, waktu dan tenaga tetapi juga kredibilitas, hubungan baik dll.
sumber kegagalan terutama terletak pada manajemen, misal pada saat
perencanaan terjadi kesalahan identifikasi, baik iden-tifikasi kebutuhan
maupun identifikasi potensi sehingga jadwal yang disusunpun menjadi
tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan menjadi penyebab
gagal-nya proyek.
idealnya sebuah proyek harus mampu memberikan optimasi sistem yang ada.
untuk itu diperlukan suatu manajemen proyek sistem informasi yang baik,
terutama ditekankan pada:
1. organisasi proyek harus tangguh, tahan terhadap gangguan-gangguan yang timbul, baik dari luar maupun dari dalam.
2. analisa kebutuhan dan sumberdaya harus akurat, jangan sampai ada yang
tidak dikenali. toleransi yang ketat harus diberlakukan, mengingat
‘harga’ yang harus dibayar cukup tinggi bila proyek gagal.
3. pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dengan matang.
4. pengembangan sistem yang ada, baik untuk penyesuaian dengan
perkembangan jaman maupun untuk optimasi sistem yang telah ada dan
terkait dengan proyek.
jadi, apa yang dimaksud dengan manajemen proyek?
secara mendasar, manajemen proyek sistem informasi adalah proses
pengelolaan proyek yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan
pengaturan tugas- tugas serta sumber daya yang dimiliki untuk
mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, dengan mempertimbangkan
faktor-faktornya, terutama waktu dan biaya.
sebuah proyek sederhana barangkali hanya membutuhkan secarik kertas
untuk menyusun perencanaannya. namun tidak bisa demikian utk mega
proyek, unsur yang terkait berjumlah sangat besar. melibatkan ribuan
pekerja, dana trilyunan rupiah, waktu pelaksanaan tahunan dll. sehingga
harus menggunakan manajemen yang kelas ‘mega’ juga. dalam lingkup mega
proyek, strategi yang digunakan umumnya adalah:
1. pemilahan tugas-tugas menjadi unit-unit kecil yang lebih mudah
dikelola, tentu saja dengan tetap mempertimbangkan efisiensinya.
2. penjadwalan pelaksanaan tugas seoptimal mungkin dengan
mempertim-bangkan sumber daya yang ada seperti pekerja, waktu,
peralatan, dana, material, sistem operasi peraltan maupun
lingkup-lingkup yang ada.
3. penelusuran pelaksanaan pekerjaan dengan pengukuran kemajuan (progress)
dalam selang waktu dan periode tertentu.
secara sederhana, manajemen proyek sistem informasi bisa disusun dengan menjawab pertanyaan sbb:
- apakah yang harus dikerjakan?
- apa dan siapa yang harus menyelesaikan tugas-tugas yang ada?
- sampai kapan waktu yang tersedia?
- bagaimana pembiayaannya?
- apa yang terjadi apabila proyek terlambat selesai? atau bahkan gagal?
secara bertahap, manajemen proyek sistem informasi bisa dipilah menjadi beberapa fase proses, yaitu:
1. perencanaan dan penyusunan jadwal.
adalah tahapan paling penting krn didalamnya terdapat proses penentuan
tugas dan durasinya dan penentuan hubungannya dengan tugas-tugas
lainnya.
2. pengelolaan perubahan.
selama melaksanakan proyek, sering kali diperlukan penyesuaian antara rencana dengan kenyataan yang ada.
3. publikasi informasi proyek.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROJECT MANAGEMENT
A. PROJECT LIFE CYCLE
karena proyek bersifat unik dan mengandung derajat ketidakpastian yang
tinggi, maka suatu proyek biasanya dibagi ke dalam beberapa fase agar
dapat dilakukan kontrol yang lebih baik oleh manajemen. tiap- tiap akhir
suatu fase dalam proyek ditandai dengan adanya deliverables yang dapat
diukur kualitas dan kuantitasnya.
project life cycle mendefinisikan suatu awal dan akhir dari proyek
sehingga urut-urutan kegiatan dari proyek dapat terlihat dengan jelas
dan teratur. kadang-kadang beberapa kegiatan dalam suatu proyek
dilakukan secara paralel atau overlapping dan sering diistilahkan
sebagai fast tracking.
profil dari project life cycle bila dilihat dari sumber daya yang dikeluarkan :
B. PROJECT STAKEHOLDERS
project stakeholders adalah individu atau organisasi yang secara aktif
terlibat di dalam suatu proyek, atau kepentingan seseorang yang akan
terpengaruh baik secara positif ataupun negatif sebagai akibat dari
eksekusi suatu proyek ataupun selesainya suatu proyek. tim project
management harus mengidentifikasi stakeholder untuk mengetahui apa saja
kebutuhan dan harapan mereka terhadap suatu proyek yang apabila dipenuhi
dapat berpengaruh terhadap suksesnya suatu proyek.
stakeholder dari setiap proyek dapat meliputi :
1. project manager – orang yang bertanggung jawab melaksanakan proyek
2. pelanggan – orang atau organisasi yang akan menggunakan produk tersebut
3. organisasi pelaksana – perusahaan dimana kebanyakan karyawannya terlibat langsung dalam melaksanakan proyek tersebut
4. sponsor – orang atau grup di dalam organisasi pelaksana yang menyediakan kebutuhan dana untuk pelaksanaan proyek
C. STRUKTUR ORGANISASI
suatu proyek biasanya merupakan bagian dari suatu organisasi yang lebih
besar. struktur organisasi dari suatu perusahaan sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan suatu proyek, karena tugas dan tanggung jawab dari
anggota proyek dalam struktur organisasi yang berbeda adalah tidak
sama.
saat ini terdapat beberapa tipe struktur organisasi yang diterapkan dalam perusahaan, diantaranya adalah :
1. fungsional, dalam struktur ini tiap bagian dipimpin oleh manager
fungsional yang membawahi beberapa staf. suatu proyek biasanya diketuai
oleh seorang manager fungsional yang anggotanya dapat diambil dari staf
manager fungsional lainnya.
2. matrix, dalam struktur ini tiap bagian dipimpin oleh manager
fungsional yang membawahi beberapa staf. suatu proyek biasanya terdiri
dari staf-staf dari beberapa manager fungsional yang berbeda dan
dipimpin oleh salah seorang staff tersebut.
3. projectized, dalam struktur ini tiap bagian dipimpin oleh project
manager yang langsung membawahi staf-staf yang menangani langsung suatu
proyek.
tabel perbandingan antar tipe struktur organisasi :
Tiga Tipe Struktur Organisasi
1.functional organization structure, yakni struktur organisasi dimana
pembagian divisinya berdasarkan fungsinya masing-masing. berikut adalah
beberapa penjelasan tentang tipe ini :
o fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya masing2
o komunikasinya menggunakan bottom-top communication sehingga control
atasan terhadap bawahan lebih mudah, sederhana, dan tidak berulang ulang
o masing2 bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masing2 dan komunikasi antar bagian cenderung kurang terbuka
o pergerakan dan komunikasi tiap2 bagian masih tersekat2
o biasanya ditemukan pada organisasi2 yang memproduksi barang
2.project/divisional organization structure, yakni struktur organisasi
dimana pembagian divisinya berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang
dijalankan. berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
o fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan
o masing2 kegiatan proyek mempunyai struktur sendiri, mulai dari pemimpin proyek sampai divisi2nya
o komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin proyek terhadap proyeknya juga mudah
o dibutuhkan lebih banyak sda untuk masing2 proyek
o ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing) dalam pengerjaan proyek
o setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif yang tinggi
o kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi dan birokrasi
project/divisional organization structure
3.matrix organization structure, yakni struktur organisasi gabungan dari
functional dan projectized structure organization. berikut adalah
beberapa penjelasan tentang tipe ini :
- terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan
- namun tetap menggunakan sda dari tiap divisi yang kesemuanya secara bersama-sama menangani semua proyek
- pemanfaatan sda-nya efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang tetap walau proyek telah selesai
- komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe fungsional
- ada keterlibatan stakeholder yang kuat
- pembagian sda harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan sampai terjadi “rebutan sda”
- setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada, sehingga
komunikasi mereka terhadap setiap atasannya yang notabene lebih dari
satu bisa jadi membingungkan
-
ada tiga sub dari tipe ini, diantaranya :
- weak matrix => peran manajer proyek kuat, peran manajer fungsional
lemah. manajer fungsional hanya sebagai penyedia sda yang ada. -
balanced matrix => peran manajer proyek dan manajer fungsional
setara.
- strong matrix => peran manajer proyek lemah, peran manajer fungsional kuat. manjer proyek hanya sebagai koordinator proyek.
:: matrix organization structure ::
D. GENERAL MANAGER SKILL
aspek ini sangat berpengaruh terhadap proyek karena kelangsungan dari
proyek sangat tergantung dari skill manajer proyek untuk menangani aspek
finansial, perencanaan, organisational dan aspek lainnya secara
sinergis dan berkesinambungan.
beberapa contoh management skill yang harus dimiliki oleh pemimpin proyek adalah:
1. kepemimpinan
2. komunikasi
3. negosiasi
4. pemecahan masalah
5. mempengaruhi organisasi
6. pemersatu
7. pengambil keputusan
E. PENGARUH SOSIOEKONOMI
faktor ini lebih tergantung kepada faktor eksternal organisasi karena
dipengaruhi oleh pihak ketiga yang tidak dapat dikontrol oleh pelaksana
proyek. faktor-faktor tersebut diantaranya adalah:
1. standard dan regulasi yang berlaku
2. globalisasi
3. pengaruh budaya
4. kondisi perekonomian
5. stabilitas politik
Project Management Process
hubungan antara grup proses dalam suatu fase sebagai berikut:
proyek yang sukses ?
- pengalokasi waktu yang baik
- perencanaan & penggunaan dana
- kesesuaian performance yang diharapkan.
- dapat diterima oleh customer / user
- dengan sedikit atau dengan perubahan yang sama-sama disetujui
- tanpa gangguan thd pekerjaan utama
- tanpa ada perubahan kebijakan manajemen.
sukses sebuah proyek bisa dicapai bila mengatasi beberapa masalah sbb:
- kompleksitas proyek
- permintaan customer yang khusus
- munculnya perubahan organisasi
- resiko proyek
- perubahan teknologi
- perencanaan kedepan khususnya berkaitan dengan harga
konsep manajeman sederhan perlu dilakukan :
♦ plan
♦ do
♦ check
♦ action
Proyek Sistem Informasi
pengembangan suatu sistem informasi merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek lain.
investasi berarti dikeluarkan sumber-sumber daya untuk mendapatkan
manfaat di masa mendatang. investasi untuk mengembangkan sistem
informasi juga membutuhkan sumber-sumber daya.
sebagai hasilnya, sistem informasi akan memberikan manfaat-manfaat yang
dapat berupa penghematan-penghematan atau manfaat yang baru.
jika manfaat yang diharapkan lebih kecil dari sumber-sumber daya yang
dikeluarkan maka dikatakan sistem informasi ini tidak bernilai atau
tidak layak. oleh karena itu sebelum sistem informasi dikembangkan maka
perlu dihitung kelayakan ekonomisnya.
teknik untuk menilai ini disebut dengan analisis biaya/keuntungan (cost/benefit analysis).