Tabel
4.2... Data Absensi BPP Provsu........................................................... 48
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kerja Praktek
Kerja Praktek merupakan
bagian kurikulum bagi setiap mahasiswa/i untuk program studi Teknik Informatika
STMIK BUDIDARMA MEDAN. Salah satu cara untuk memenuhi tuntutan keilmuan dan
keterampilan merupakan sebagai lembaga pendidikan seperti dalam bentuk perkuliahan
yang dilengkapi dengan praktikum untuk mempraktekkan teori yang telah
diperoleh. Mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan sebagai
bekal sebelum memasuki sebuah dunia kerja.
Kantor Badan Penelitian
dan Pengembangan Provsu dalam masalah absensi pegawai belum Terkomputerisasi,
maupun masih secara tertulis. Hal ini dapat dilihat ketika para pegawai mengisi
lembar absensi yang sudah disediakan di ruangan Sekretaris. Absensi yang telah
ada terkadang sering terjadi kesalahan dalam perhitungan akhir absensi pegawai
entah berasal dari pegawai tersebut atau dari absennya itu sendiri hilang
ataupun sobet. Apabila hal tersebut berlangsung secara terus menerus,
dikhawatirkan akan membuat pegawai sering keluar dan tidak masuk kerja.
Sistem manual yang
digunakan saat ini, memerlukan waktu yang lama dalam penyajian informasi. Oleh
sebab itu maka diperlukan suatu sistem data absensi merupakan pola kebiasaan
ketidakhadiran dari tugas atau kewajiban. Secara tradisional, ketidakhadiran
telah dilihat sebagai indikator kinerja individu yang malas, serta pelanggaran
kontrak implisit antara karyawan dan atasan, melainkan dilihat sebagai masalah
manajemen, dan dibingkai dalam hal ekonomi atau kuasi-ekonomi.
Microsoft
Visual Basic Net 2008 merupakan sebuah bahasa pemrograman
yang menawarkan Integrated Development
Environment (IDE) visual untuk
membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM), Visual Basic merupakan turunan bahasa
pemrograman BASIC dan menawarkan
pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat, beberapa
bahasa skrip seperti Visual Basic for
Application (VBA) dan Visual Basic
Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda. Para programmer dapat membangun aplikasi
dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat mengunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi
fungsi luar tambahan. Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Dalam sebuah
survei yang dilakukan pada tahun 2005, 62% pengembang perangkat lunak
dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual
Basic Net 2008, yang diikuti oleh C++, JavaScript dan Java.
NET
yang awalnya disebut Next Generation
Windows Services (NGWS) adalah suatu platform
untuk membangun dan menjalankan generasi penerus aplikasi-aplikasi
terdistribusi. Microsoft NET merupakan
framework (kerangka) pengembangan
yang menyediakan antar muka pemrograman baru untuk layanan Windows dan API (Application
Programming Interface). Microsoft NET
merupakan strategi Microsoft untuk
menghubungkan sistem, informasi, dan alat (device),
sehingga orang dapat berkomunikasi serta berkolaborasi dengan lebih efektif.
Teknologi NET terintegrasi penuh
melalui produk-produk Microsoft, dan
menyediakan kemampuan untuk mengembangkan solusi dengan menggunakan Web Service Platform Microsoft.
Visual
Basic NET 2008 (VB NET 2008) merupakan salah satu
bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk membangun aplikasi-aplikasi NET di Platform Microsoft NET. Tidak sepeti generasi sebelumnya Visual Basic versi 6.0 ke bawah yang lebih difokuskan untuk
pengembangan apilkasi dekstop, Visual
Basic NET memungkinkan para
pengembang membangun bermacam aplikasi, baik dekstop maupun aplikasi web. Seiring dengan perkembangan
aplikasi perangkat lunak yang semakin kompleks, saat ini Visual Basic NET 2008 memasuki versi kelima (Visual Basic 2008).
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka penulis mencoba menyusun laporan kerja praktek ini
dengan judul “ Perancangan Sistem
Informasi Absensi Kepegawaian di Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi
Sumatera Utara Menggunakan Visual Basic Net 2008”. Dengan harapan sistem
absensi kepegawaian dirancang dapat diterapkan di Kantor Badan Penelitian dan
Pengembangan sehingga dapat membantu kerja pegawai.
1.2
Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang uraian diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah yang akan
dibahas yaitu :
1.
Bagaimana cara merancang sistem
informasi absensi kepegawaian di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan
Provinsi Sumatera Utara?
2.
Bagaimana Input dan Output dari sistem
informasi data absensi di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi
Sumatera Utara?
3.
Bagaimana menyajikan sistem informasi
absensi secara efektif dan efesien?
1.3
Batasan Masalah
Isi laporan kerja
praktek ini dibatasi khusus untuk membahas mengenai :
1.
Sistem Informasi hanya membahas Data Absensi
di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara.
2.
Perangcangan Aplikasi menggunakan Microsoft Visual Basic Net 2008.
3.
Database yang digunakan mysql.
4.
Sistem operasi digunakan Windows 7.
1.4
Tujuan Dan
Manfaat Kerja Praktek
1.4.1.
Tujuan Kerja
Praktek
Adapun tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Meminimalkan kesalahan dalam pencatatan
data absensi.
2.
Meningkatkan disiplin kerja pegawai
dalam hal absensi.
3.
Membantu dalam perhitungan jumlah jam
kerja pegawai.
4.
Menyajikan data-data absensi pegawai
secara akurat dan periodik.
5.
Mengembangkan mental dan budaya kerja.
6.
Memahami cara kerja yang dilakukan orang
lain.
7.
Dengan melakukan kerja praktek mahasiswa
mendapatkan gambaran umum mengenai dunia kerja, mampu mempersiapkan diri ketika
mahasiswa telah lulus dan masuk ke dunia kerja.
1.4.2.
Manfaat Kerja
Praktek
1.
Agar sistem yang dipengaruhi kinerja
pegawai pada Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan.
2.
Dengan menggunakan sistem operasi
diharapkan lebih cepat mengerjakan laporan data absensi pegawai di Kantor Badan
Penelitian dan Pengembangan.
3.
Dengan menggunakan database mysql data
absensi dapat dijaga dengan keakuratannnya.
4.
Dengan menggunakan sistem operasi XP
meringankan kerja pegawai.
1.5
Metode
Penelitian
a.
Field
Study (Penelitian Lapangan)
Pada penelitian ini
penulis langsung riset lapangan untuk mengetahui secara jelas dan perinci
masalah yang sedang dihadapi serta menghasilkan data-data yang diperlukan.
b.
Library Study (Penelitian
Perpustakaan)
Dimana penulis berusaha
mengumpulkan data-data untuk membuat laporan kerja praktek ini dengan membaca
buku-buku petunjuk, teknis penulisan data di Badan Penelitian dan Pengembangan.
Serta melihat beberapa contoh-contoh pengolahan data.
c.
Interview
(Wawancara)
Jenis penelitian ini
dilakukan dengan cara bertanya pada seorang bernama Dedy Setiawan yang dibidang
absensi kepegawaian Badan Penelitian dan Pengembangan.
1.6
Sistematika
Penulisan
Sistematika penulis
laporan kerja praktek yang penulis susun ini terdiri dari lima Bab, dimana
antara bab satu dengan bab lainnya merupakan satu kesatuan. Sistematika in
merupakan gambaran menyeluruh dari format dan kosep laporan yang dibuat. Agar
penulisan laporan ini mudah dimengerti dan terstruktur yang baik. Sistematika
penulisan tersebut adalah sebagai berikut :
BAB
I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis
menjelaskan tentang latar belakang kerja praktek, tujuan praktek, waktu dan
tempat pelaksanaan kerja praktek, serta sistematika laporan kerja praktek.
BAB
II : GAMBARAN UMUM BADAN PENELITIAN
DAN
PENGEMBANGAN
Bab
ini menjelaskan tentang sejarah singkat Badan Penelitian dan Pengembangan.
Struktur organisasi pengurus, dan lokasi kantor Badan Penelitian dan
Pengembangan.
BAB
III : LANDASAN TEORI
Bab
ini menjelaskan tentang landasan teori dari beberapa para ahli dari judul kerja
praktek yang penulis paparkan, guna tercapainya pengertian dan tujuan yang
tepat. Pendapat-pendapat dari para ahli akan penulis sesuaikan maksud dan
tujuan dari pengangkatan judul kerja praktek ini dengan system yang ditawarkan.
BAB
IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab
ini akan membahas system yang akan ditawarkan oleh penulis, memaparkan pengguna
dan cara menggunakan system tersebut.
BAB
V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis
mencoba menuangkan segala unek-unek dihati dan mengungkapkan kesimpulan dan
memohon saran bagi para pembaca, guna pengembang dari system yang dibuat.
BAB
II
GAMBARAN
UMUM PERUSAHAAN
2.1
Sejarah Singkat
Berdirinya Badan Penelitian dan Pengembangan
Peralihan sistem
Pemerintahan yang sentralistik kepada sistem pemerintahan yang otonom telah
memberikan banyak kesempatan dan peluang kepada Pemerintah Daerah dalam
menentukan berbagai kebijakan sesuai kewenangan yang diembannya. Pemerintah
Daerah diharapkan akan mampu merumuskan berbagai kebijakan untuk melakukan
berbagai terobosan dalam upaya memajukan daerahnya antara lain dengan melakukan
identifikasi potensi sumber-sumber daya yang dimiliki serta memanfaatkannya
secara efesien dan efektif guna peningkatan kesejahteraan masyarakat di
daerahnya.
Otonomi Daerah telah
diterapkan sesuai Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
sejak 1 Januari 2001, kemudian lebih jelas lagi diperbaharui dengan
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ditandai dengan
adanya pendelegasian berbagai kewenangan oleh Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah bagi penyelenggaraan berbagai urusan Pemerintahan dan
pembangunan. Salah satu kebijakan yang didelegasikan itu adalah yang berkaitan
dengan kegiatan penelitian dan pengembangan, yang secara khusus Undang-Undang
No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan
Iptek, khususnya pada pasal 20 yang menyatakan bahwa Pemerintah Daerah
berfungsi menumbuh kembangkan motivasi, memberikan sitimulasi dan fasilitas,
serta menciptakan iklim yang kondusif bagi bagi pertumbuhan serta sinergi unsur
kelembagaan, sumber daya dan jaringan iilmu pengetahuan dan teknologi di
wilayah pemerintahannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
nasional penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek.
Menyikapi perkembangan
tersebut maka Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah membentuk Badan
Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara yang diharapkan akan dapat
eksis bergerak dibidang penelitian dan pengembangan. Dengan adanya lembaga ini,
diharapkan Pemprovsu akan dapat merumuskan berbagai priorotas serta kerangka
kebijakan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta Iptek.
Pada awalnya Badan
Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara yang dulunya disingkat
dengan istilah Balitbang Provsu
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2001 tanggal 20 Juli 2001
tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara, dan Berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 611.1434.K/Tahun 2002, tanggal 18 Juni 2002 tentang Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara. Namun
secara efektif Balitbang Provsu
melakukan tugas operasionalnya pada bulan Agustus 2002 yang disebabkan
adanya pengisian jabatan struktural yang baru terlaksana pada bulan Juli 2002.
Mengingat pentingnya
pelaksanaan penelitian dan pengembangan dalam perumusan kebijakan Pembangunan
Daerah, dan memahami terhadap isu-isu strategis yang terus berkembang sejalan
dengan reformasi dan otonomi daerah yang telah berdampak pada perubahan dan
dinamika tatanan sosial, ekonomi dan politik, maka keberadaan dan fungsi
penelitian dan pengembangan sangat diperlukan terutama dalam segenap
penyelenggaraan fungsi pemerintahan di daerah.
Untuk itu sejalan
dengan perkembangannya Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera
Utara yang sangar disingkat dengan istilah BPP
masih terus memberikan eksistensi dalam melaksanakan penelitian dan
pengembangan di Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan
Daerah No. 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Sumatera Utara, dan Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 60 Tahun
2011 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Badan Penelitian dan Pengembangan
Provinsi Sumatera Utara.
Selain itu dalam rangka
pengembangan kapasitas kelitbangan dan menuju terwujudnya kreatifitas inovasi
dan daya saing daerah Provinsi Sumatera Utara, maka BPP secara teknis dalam
operasional pelaksanaan kegiatannya telah diatur dalam Peraturan Gubernur
Sumatera Utara No. 34 Tahun 2012 tentang Pedoman Kelitbangan dan Inovasi Daerah
Dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Dengan keberadaan BPP
sekarang ini maka diharapkan akan mampu menjalankan dan meningkatkan perannya
sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
yang melaksanakan, mengkoordinasikan, dan memfasilitasi seluruh kegiatan
penelitian dan pengembangan di daerah, serta sebagai think tank dalam mengkritisi berbagai permasalahan yang berkembang
untuk selanjutnya merumuskan berbagai kebijakan strategik ke depan, menjadi
lembaga profesional yang berbasis kompetensi akademis dan mampu melakukan
interaksi dan kerjasama dengan berbagai pihak pemerintah dan non pemerintah.
2.2
Visi dan Misi
Badan Penelitian dan Pengembangan
2.2.1
Visi
“Hasil
penelitian dan pengembangan menjadi dasar kebijakan pembangunan daerah”.
2.2.2
Misi
1.
Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dan peneliti.
2. Menjadi hasil
penelitian dan pengembangan sebagai dasar kebijakan
pembangunan
daerah yang sifatnya akurat, valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Menyebarluaskan
hasil penelitian dan pengembangan kepada pemangku kepentingan.
4.
Menjadikan badan penelitian dan pengembangan sebagai sentral
informasi
dan pusat database hasil-hasil penelitian dan pengembangan di Sumatera Utara.
2.3
Arti Logo Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Sumatera Utara
Gambar 2.1 Logo Kantor BPP Provsu
Logo BPP mempunyai makna dan arti sebagai berikut :
1.
Kepalan tangan yang diacungkan ke atas
dengan menggenggam rantai beserta perisainya, adalah lambang kebulatan tekad
perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan imperialisme, kolonialisme,
feodalisme dan komunisme.
2.
Batang bersudut lima, perisai dan rantai,
melambangkan kesatuan masyarakat di dalam membela dan mempertahankan Pancasila.
3.
Pabrik, pelabuhan, pohon karet, pohon
sawit, daun tembakau, ikan, daun padi dan tulisan “SUMATERA UTARA”,
melambangkan daerah yang indah permai, mashur dengan kekakayaan alamnya yang
berlimpah-limpah.
4.
Tujuh belas, kuntum kapas, delapan sudut
sarang laba-laba dan empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan
dan tahun kemerdekaan RI.
5.
Tongkat di bawah kepalan tangan,
melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme,
pencinta dan pembela keadilan.
6.
Bukit barisan yang berpuncak lima,
melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat
persatuan, kegotong-royongan yang dinamis.
7.
Motto Daerah , adalah Tekun Berkarya, Hidup Sejahtera, Mulia Berbudaya.
2.4 STRUKTUR ORGANISASI BPP
PROVINSI SUMATERA UTARA
Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara, terdiri dari :
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Kasubbag. Umum.
b. Kasubbag.
Keuangan.
c. Kasubbag.
Program.
3. Kelompok Fungsional Peneliti.
4. Kabid. Pemerintahan dan Kemasyarakatan, terdiri dari :
a. Kasubbid. Pemerintahan dan Politik.
b. Kasubbid. Pelayanan dan Kebijakan Publik.
5. Kabid. Sosial dan Budaya, terdiri dari :
a. Kasubbid. Sosial dan Sumber Daya Manusia.
b. Kasubbid. Pengembangan dan IPTEK.
6. Kabid. Ekonomi dan Pembangunan, terdiri dari :
a. Kasubbid. Perekonomian dan Keuangan Daerah.
b. Kasubbid.
Fisik Prasarana dan Lingkungan Hidup.
7. Kabid. Sumber Daya Alam dan Maritim, terdiri dari :
a. Kasubbid. Energi dan Sumber Daya Mineral.
b. Kasubbid.
Pertanian, Kehutanan dan Maritim.
8. Unit Pelaksana Teknis.
2.5.1
Kepala Badan
a.
Menyelenggarakan pembinaan pegawai
dilingkungan badan.
b.
Menyelenggrakan arahan, bimbingan kepada
penjabat struktural pada badan.
c.
Menyelenggarakan instruksi pelaksanaan
tugas badan.
d.
Menyelenggarakan penyusunan program
badan.
e.
Menyelenggarakan perumusan kebijakan
teknis peneliti dan pengembangan dibidang pemerintahan kemasyarakatan, sosial
budaya, ekonomi dan pembangunan, sumber daya alam dan maritim.
f.
Menyelenggarakan penyusunan dan
penyempurnaan standar, norma dan kriteria dibidang penelitian dan pengembangan.
g.
Menyelenggarakan kerjasama jaringan
penelitian dan pengembangan Provinsi Sumatera Utara.
h.
Menyelenggarakan pemberian rekomendasi
dan izin penelitian dibidang pemerintahan dan kemasyarakatan, sosial budaya,
ekonomi dan pembangunan dan SDA dan maritim.
i.
Menyelenggarakan koordinasi dan
fasilitasi penelitian dan pengembangan Provinsi Sumatera Utara.
j.
Menyelenggarakan penyusunan telaahan
staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
k.
Menyelenggarakan tugas lain yang
diberikan oleh Gubernur sesuai tugas dan fungsinya.
l.
Menyelenggarakan pemberian masukan yang perlu
kepada Gubernur bidang tugas dan fungsinya.
m. Menyelenggarakan
tugas lain yang diberikan oleh Gubernur dan Sekretaris Daerah sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
n.
Menyelenggarakan pelaporan dan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur sesuai standar
yang ditetapkan.
2.5.2
Sekretaris
a.
Menyelenggarakan Pengkoordinasikan
rencana program kerja sekretariat dan bidang-bidang.
b.
Menyelenggarakan pengkajian dan
koordinasi perancanaan dan program badan.
c.
Menyelenggarakan pengkajian perencanaan
dan program kesekretariatan.
d.
Menyelenggarakan penyusuan dan
penyempurnaan standar, norma dan kriteria dibidang kesekretariatan.
e.
Menyelenggarakan pengkajian anggaran
belanja.
f.
Menyelenggarakan pegendalian
administrasi anggaran belanja.
g.
Menyelenggarakan pengolahan dan
pembinaan administrasi keuangan dan penanganan tindak lanjut hasil pemeriksaan.
h.
Menyelenggarakan penyusunan rencana
strategis, LAKIP LKPJ dan LPPD badan.
i.
Menyelenggarakan penatausahaan,
kelembagaan dan ketatalaksanaan.
j.
Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan
naskah dinas, kearsipan, pertelekomunikasian dan persandian.
k.
Menyelenggarakan fasilitas pelayanan
umum dan pelayanan minimal.
l.
Menyelenggarakan pengadaan,
pemeliharaan, penataan, pembinaan dan pengelolaan urusan rumah tangga dan
perlengkapan/peralatan kantor.
m. Menyelenggarakan
penyusunan bahan rancangan pendokumentasikan peraturan perundang-undangan,
pengelolaan perpustakaan, keprotokolan dan hubungan masyarakat.
n.
Menyelenggarakan fasilitas dan
pengaturan keamanan kantor.
o.
Menyelenggarakan pengkoordinasian dan
pembinaan jabatan fungsional.
p.
Menyelenggarakan pengkoordinasian,
pelaporan, evaluasi, monitoring atas kegiatan bidang-bidang lingkup badan.
q.
Menyelenggarakan telahaan staf sebagai
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
r.
Menyelenggarakan pengkoordinasian dengan
unit kerja terkait.
s.
Menyelenggarakan dan mengatur
rapat-rapat internal badan.
2.5.3
Kepala Bidang Pemerintahan dan Masyarakatan
a.
Menyelenggarakan pembagian tugas bidang
pemeritahan dan kemasyarakatan kepada Kasubbid. Pemerintahan dan Politik, Kasubbid.
Pelayanan dan Kebijakan Publik dan Penetapan kinerja sesuai tugasnya.
b.
Menyelenggarakan analisis dan evaluasi
dalam rangka penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan penelitian dan
pengembangan dibidang pemerintahan dan kemasyarakatan.
c.
Menyelenggarakan penyusunan rencana
penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dan kemasyarakatan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan.
d.
Menyelenggarakan pelaksanaan penelitian
dan pengembangan di bidang pemerintahan dan kemasyaraktan dan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan.
e.
Menyelenggarakan pengkoordinasian
pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dan
kemasyarakatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan.
f.
Menyelenggarakan pelaksanaan kerjasama
dan fasilitas pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dan kemasyarakatan sesuai
ketentuan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan.
g.
Menyelenggarakan pelaksanaan evaluasi
hasil-hasil penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dan
kemasyarakatan sesuai ketentuan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan.
h.
Meneyelenggarakan pelaksanaan
sosialisasi dan diseminasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan di bidang
pemerintahan dan pengemabangan sesuai ketentuan perundang-undangan dan standar
yang ditetapkan.
i.
Menyelenggarakan penyajian rekomendasi
hasil-hasil penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dan
kemasyarakatan sesuai ketentuan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan.
j.
Menyelenggarakan koordinasi dengan
unit-unit dilingkungan badan dan instansi terkait dan stakeholder perencanaan,
kegiatan, evaluasi, sosialisasi, dan diseminasi pelaksanaan penelitian dan
pengembangan di bidang pemerintahan dan kemasyarakatan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan.
k.
Menyelenggarakan evaluasi laporan dan
pelaksanaan tugas kepala sub bidang dilingkungan pemerintahan dan
kemasyarakatan.
l.
Menyelenggarakan penyusunan bahan telahaan
staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
m. Menyelenggarakan
tugas lain yang diberikan kepada badan, sesuai tugas dan fungsinya.
n.
Menyelenggarakan pemberian masukan yang
perlu kepada kepala badan sesuai bidang tugas dan fungsinya.
o.
Menyelenggarakan pelaporan dan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada kepalan badan sesuai
standar yang ditetapkan.
2.5.4
Kepala Bidang
Sosial Budaya
a.
Menyelenggarakan pembagian tugas bidang
sosial budaya kepada Kasubbid. Sosial dan SDM, Kasubbid. Pengembangan Budaya
dan Iptek dan penetapan kinerja sesuai tugasnya.
b.
Menyelenggarakan analisis dan evaluasi
dalam rangka penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan penelitian dan
pengembangan di bidang sosial dan SDM serta budaya dan Iptek.
c.
Menyelenggarakan penyusunan rencana
penelitian dan pengembangan di bidang sosial dan SDM, pengembangan budaya dan
Iptek sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan.
d.
Menyelenggarakan pelaksanaan penelitian
dan pengembangan di bidang sosial dan SDM, pengembangan budaya dan Iptek sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan..
e.
Menyelenggarakan pengkoordinasian
pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang sosial dan SDM, pengembangan
budaya dan Iptek sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan.
f.
Menyelenggarakan pelaksanaan kerjasama
dan fasilitas pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang sosial dan SDM,
pengembangan budaya dan Iptek sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
standar yang ditetapkan.
g.
Menyelenggarakan evaluasi hasil-hasil
penelitian dan pengembangan di bidang sosial dan SDM, pengembangan budaya dan
Iptek sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan.
h.
Menyelenggarakan tugas lain yang
diberikan Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.
i.
Menyelenggarakan pemberian masukan yang
perlu kepada Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya.
j.
Menyelenggarakan pelaporan dan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Badan sesuai standar
yang ditetapkan.
2.5.5
Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan
a.
Menyelenggarakan pembagian tugas bidang
ekonomi dan pembangunan kepada Kasubbid. Dan penetapan kinerja sesuai tugas dan
fungsinya.
b.
Menyelenggarakan analisis dan evaluasi
dalam rangka penyempurnaan dan penyusuan standar pelaksanaan penelitian dan
pengembangan di bidang ekonomi dan pembangunan.
c.
Menyelenggarakan penyusunan rencana
penelitian dan pengembangan di bidang fisik prasarana, lingkungan hidup,
industri, perdagangan, UKM, keuangan daerah dan TTG sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapka.
d.
Menyelenggarakan pelaksanaan penelitian
dan pengembangan di bidang fisik prasarana, lingkungan hidup, industri, perdagangan,
UKM, keuangan daerah dan TTG sesuai ketentuan peratuaran perundang-undangan dan
standar yang ditetapka.
e.
Menyelenggarakan pengkoordinasian
pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang fisik prasarana, lingkungan
hidup, industri, perdagangan, UKM, keuangan daerah dan TTG sesuai ketentuan
peratuaran perundang-undangan dan standar yang ditetapka.
f.
Menyelenggarakan pelaksanaan kerjasama
dan pengembangan di bidang fisik prasarana, lingkungan hidup, industri,
perdagangan, UKM, keuangan daerah dan TTG sesuai ketentuan peratuaran
perundang-undangan dan standar yang ditetapka.
g.
Menyelenggarakan pelaksanaan evaluasi
hasil-hasil penelitian dan pengembangan di bidang fisik prasarana, lingkungan
hidup, industri, perdagangan, UKM, keuangan daerah dan TTG sesuai ketentuan
peratuaran perundang-undangan dan standar yang ditetapka.
h.
Menyelenggarakan pelaksanaan sosialisasi
dan diseminasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan di bidang fisik
prasarana, lingkungan hidup, industri, perdagangan, UKM, keuangan daerah dan
TTG sesuai ketentuan peratuaran perundang-undangan dan standar yang ditetapka.
i.
Menyelenggarakan penyusunan bahan
telahaan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
j.
Menyelenggarakan tugas lain yang
diberikan Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.
k.
Menyelenggarakan pelaporan dan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Badan sesuai standar
yang ditetapkan.
l.
Menyelenggarakan pemberian masukan yang
perlu Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya.
2.5.6
Kepala Bidang Sumber Daya Alam dan Maritim
a.
Menyelenggarakan pembagian tugas bidang
SDA dan Maritim kepada Kasubbid. Dan penetapan kinerja sesuai tugas dan
fungsinya.
b. Menyelenggarakan
analisis dan evaluasi dalam rangka penyempurnaan dan penyusunan standar
pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumber daya
mineral.
c.
Menyelenggarakan penyusunan rencana
penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumber daya mineral,
pertanian, kehutanan dan maritim sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
dan standar yang ditetapkan.
d.
Menyelenggarakan pelaksanaan penelitian
dan pengembangan di bidang energi dan sumber daya mineral, pertanian, kehutanan
dan maritim sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang
ditetapkan.
e.
Menyelenggarakan pengkoordinasian
pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumber daya
mineral, pertanian, kehutanan dan maritim sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan.
f. Menyelenggarakan
pelaksanaan kerjasama dan fasilitas pelaksanaan penelitian dan pengembangan di
bidang energi dan sumber daya mineral, pertanian, kehutanan dan maritim sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan.
g.
Menyelenggarakan pelaksanaan evaluasi
hasil-hasil penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumber daya
mineral, pertanian, kehutanan dan maritim sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar yang ditetapkan.
h.
Menyelenggarakan pelaksanaan sosialisasi
dan desiminasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan di bidang energi dan
sumber daya mineral, pertanian, kehutanan dan maritim sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan.
i.
Menyelenggarakan penyusunan bahan
telahaan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
j.
Menyelenggarakan tugas lain yang
diberikan Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.
k.
Menyelenggarakan pelaporan dan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Badan sesuai standar
yang ditetapkan.
l.
Menyelenggarakan pemberian masukan yang
perlu kepada Kepal Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya.
2.6 Denah
Lokasi Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara
Jl. Sisingamangaraja
Gambar
2.3 Denah Lokasi Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera
Utara
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Konsep
Dasar Sistem Informasi
Dalam
era globalisasi dan semakin meningkatnya system informasi perkembangan
teknologi dan semakin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan serta semakin
banyaknyaperusahaan-perusahaan yang menjadi besar, sehingga hampir semua
perusahaan sudah dan mungkin wajib menggunakan sistem, baik sistem yang
sifatnya manual maupun yang sifatnya sudah terkomputerisasi. Dengan demikian
tidak heran kalau sistem itu sendiri banyak dipelajari dan analisasi. Sistem
secara umum dapat didefenisikan sebagai suatu totalisasi himpunan bagian yang
satu sama lain saling berhubungan sedemikian rupa sehingga menjadi satu
kesatuan yang terpadu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
3.1.1 Sistem
Sistem
berasal dari bahasa latin (systema)
dari bahasa yunani (sustema) adalah
suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama
untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energy. Istilah ini dipergunakan
untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi dimana suatu model
matematika sering kali dibuat.
Davis (2003:1) dalam bukunya Management Information System mengatakan sistem dapat bersifat
abstrak dan fisik. Secara abstrak dapat dijelaskan bahwa system berupa susunan
konsepsi yang paling bergantung. Sedangkan secara fisik system dapat diartikan
sebagai serangkaian unsur yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu.
Sistem
merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak, contoh umum misalnya seperti Negara, Negara merupakan suatu kumpulan
dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan
sehingga membentuk suatu Negara, diaman yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di
Negara tersebut.
Kata
“Sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum
diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, banyak
bidang sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum
sebuah system adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
3.1.2 Informasi
Informasi
merupakan komponen yang sangat penting suatu organisasi. Sistem yang kurang
mendapatkan informasi maka menjadi sistem yang lemah dan akhirnya berakhir.
Informasi
adalah data yang telah diproses atau pun data yang memiliki arti. (Raymond Mc.
Leond, 2008;18) informasi adalah data yang telah diproses atau diorganisasi
ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi yang dibentuk dari kombinasi data
yang diharapkan memiliki arti kepenerima, (Jeffry L. Whitten, Lonnmie D. Bently
dan Kavin C. Dittman, 2004;23).
Dari
defenisi di atas, dapat diartikan bahwa informasi adalah data yang telah
diproses menjadi bentuk yang penting bagi penerima. Informasi dapat
dikelompokka menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut :
1.
Informasi
strategis, yang digunakan mengambil keputusan jangka panjang, seperti informasi
eksternal, rencana peluasan perusahaan dan lain-lain.
2.
Informasi
taktis, yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti
informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan menyusun rencana penjualan.
3.
Informasi
teknis, yang dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari seperti
informasi persediaan barang, rector penjualan dan laporan kas harian. (Tata
Sutabri, 2004;17).
3.1.3 Sistem
Informasi
Sistem
informasi terdiri dari kata, yaitu “sistem” dan “informasi”. Sistem yaitu
sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan
metode, prosedur, teknik yang digabungkan dan diatur sedemikian rupa sehingga
menjadi suatu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi
yaitu data yang telah diolah,, dibentuk dan dimanipulasi menjadi sesuatu yang
berarti dan sesuai dengan keperluan pengguna informasi yang bersangkutan serta
dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan. Pengertian “Sistem” menurut
para ahli, yaitu :
1.
Menurut
Fathansyah (Basis Data, 2005; 2), sistem merupakan suatu tatanan yang terdiri
atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang
saling berhubungan secara bersama-sama bertujuan memenuhi suatu proses atau
pekerjaan.
2.
Menurut
Gondodiyoto Sanyoto (Analisis Komputer, 2005;8), Informasi adalah hasil
pengolahan data yang dapat berfungsi untuk suatu tujuan tertentu atau untuk
analisa dan pengambilan keputusan.
Dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi secara umum adalah suatu susunan yang
sistematis dan teratur dari jaringan-jaringan aliran informasi yang saling
berhubungan dalam prosedur pengolahan data yang dikembang dalam organisasi
dengan maksud memberikan data kepada pengguna, baik data yang bersifat
eksternal untuk dasar pengambilan dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Data
merupakan kumpulan data mentah, angka-angka yang belum mempunyai arti berupa
angka, huruf dan gambar. Data dapat diolah menjadi dasar objektif didalam
proses pembuatan keputusan-keputusan atau kebijakan.
1.
Manusia (brainware) merupakan bagian utama dalam suatu
sistem informasi.
2.
Perangkat lunak
berupa sistem operasi, aplikasi, utilitas dan bahasa pemrograman.
3.
Perangkat keras
berupa komputer, printer dan teknologi.
4.
Manipulasi
prosedur bagian yang berisikan dokumentasi prosedur atau proses-proses yang
terjadi dalam sistem.
3.1.4 Unsur-unsur
Sistem Informasi
Sistem
informasi mempunyai beberapa unsur, yaitu :
1.
Alat keluaran
2.
Telekomunikasi
3.
Data
4.
Alat masukan
data
5.
Alat pengolahan
data
6.
Alat terminal
7.
Prosedur,
program, metode dan komunikasi
8.
Alat penyimpanan
data
3.1.5 Karakteristik
Sistem Informasi
Suatu
sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
1.
Lingkungan Luar
Sistem
Lingkungan luar
sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
yang dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup dari sistem tersebut.
2.
Masukan Sistem
Masukan sistem
adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan
perawatan dan masukan sinyal.
3.
Memiliki Batas
Sistem (Broundary)
Batas sistem
merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya
dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari
sistem tertentu.
4.
Keluar Sistem
Keluaran sistem
merupakan sistem dari energy yang diolah dan diklasifikasikan yang menjadi
keluaran yang berguna.
5.
Penghubung
Sistem
Penghubung
sistem (interface) merupakan media
penghubung antar sub sistem yang satu dengan sub sistem yang lainnya.
6.
Pengolahan
Sistem
Suatu sistem
yang mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi
keluaran.
3.1.6 Sistem
Informasi Absensi
Absensi
ialah pola kebiasaan ketidakhadiran dari tugas atau kewajiban. Secara
tradisional, ketidakhadiran telah dilihat sebagai indikator kinerja individu
yang malas, serta pelanggaran kontrak implisit antara karyawan dan atasan,
melainkan dilihat sebagai masalah manajemen, dan dibingkai dalam hal ekonomi
atau kuasi-ekonomi. Sering tidak ada dari tempat kerja mungkin menunjukkan
moral yang buruk atau sindrom malas masuk. Namun, banyak perusahaan telah
menerapkan kebijakan tidak ada yang tidak membeda-bedakan absen untuk penyakit
asli dan tidak adanya alasan yang tidak tepat. Salah satu kebijakan tersebut
adalah perhitungan faktor, yang hanya membutuhkan jumlah dan frekuensi absen ke
rekening, bukan jenis ketiadaan.
Banyak
karyawan merasa wajib masuk kerja saat sakit, dan menularkan penyakit menular
ke rekan kerja mereka. Hal ini menyebabkan ketidakhadiran yang lebih besar dan
penurunan produktivitas antara pekerja lain yang mencoba untuk bekerja saat
sakit. Angkata kerja sering alasan ketidakhadiran disebabkan oleh alasan medis
jika pekerjaan memaksa catatan dokter atau bentuk lain dokumentasi.
Kadang-kadang, orang memilih untuk tidak masuk kerja dan tidak menelpon di
muka, yang dapat menemukan bisnis tidak profesional dan tidak pengertian. Ini
disebut “tidak memanggil” atau “tidak menunjukkan”. Menurut Nelson & Cepat
(2008) orang yang tidak puas dengan pekerjaan mereka tidak hadir lebih sering.
Mereka melanjutkan dengan mengatakan bahwa jenis ketidakpuasan dengan pekerjaan
itu sendiri. Model psikologis yang membahas ini adalah “penarikan model”, yang
menganggap ketidakhadiran yang mewakili penarikan individu dari kondisi kerja
yang tidak memuaskan. Ini memuaskan dukungan empiris dalam hubungan yang
negatif antara ketidakhadiran dan kepuasaan kerja.
3.2 Sistem dan Perancangan Sistem
3.2.1
Analisa
Sistem
Analisa
sistem adalah penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam
bagian-bagian, komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan hambatan
yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikan.
3.2.2 Perancangan Sistem
Setelah
mendapatkan gambaran yang jelas apa yang dilakukan pada tahap Analisa sistem,
tehap berikutnya adalah perancangan sistem. Perancangan sistem adalah proses
menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan, menyangkut konfigurasi
komponen hardware dan software dari sistem sehingga setelah
instalasi akan benar-benar memuaskan user.
Menurut
Adi Nugroho Analisa dan Desain Sistem
Informasi 2005, perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah
dan mengembangkan solusi terbaik untuk masalah itu, perancangan sistem adalah
termasuk bagaimana mengorganisasikan sistem kedalam sub-sub sistem ke komponen
perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur.
Perancangan
sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi.
Menurut
Adi Nugroho Analisa dan Desain Sistem
Informasi 2005;205. Dua perancangan sistem yaitu :
1.
Untuk memenuhi
kebutuhan pemakai
2.
Untuk memberikan
gambaran yang jelas dan rancang banbgun yang lengkap kepada pemograman dan
ahli-ahli teknik yang terlibat.
3.3 Alat
Bantu Perancangan Sistem
Untuk
menggambarkan sistem yang dianalisis, penulis menggunakan alat bantu
perencangan sistem yang baku, berupa Sistem Flowchart, spesifikasi proses, dan
bagian terstruktur serta format rancangan Input dan Output.
Adapun
alat bantu yang digunakan dalam perancangan sistem atau pengembangan sistem
digunakan dalam penelitian umumnya berupa gambaran atau diagram yang ada adalah
sebagai berikut :
3.3.1 Flowchart
Flowchart
adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-algoritma dalam suatu
program, yang menyatakan arah alur program tersebut. Flowchart menolong
analisis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang
lebih kecil dan menolong dalam mengalisis alternatif-alternatif lain dalam
pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah
khususnya yang perlu dipelajari dan evaluasi lebih lanjut.
3.3.2 Pedoman
Pembuatan Flowchart
Bila
seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk
yang harus diperhatikan, seperti :
1.
Flowchrat
digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
2.
Aktivitas yang
digambarkan harus didefenisikan secara hati-hati dan defenisi ini harus dapat
dimengerti oleh pembaca.
3.
Kapan aktivitas
dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4.
Setiap langkah
dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
5.
Setiap langkah
dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6.
Lingkup dan
range dari aktivitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak
perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan
percabangannya diletakkan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya
bila percabangan tidak berkaitan dengan sistem.
7.
Gunakan symbol-symbol flowchart
yang standar / sederhana.
3.3.3 Flowchart Sistem
Flowchart
sistem merupakan bagan yang menujukkan alur kerja atau apa yang sedang
dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari
prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini
merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedu-prosedur yang
terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowcahrt sistem terdiri dari data
yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data
dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dari komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung
dengan komputer), misalnya mesin tik, cash register dan kalkulator.
Symbol-symbol
yang digunakan dalam bagian Aliran Sistem adalah sebagai berikut :
Tabel
3.1 Simbol Diagram Aliran Flowchart
No
|
Simbol
|
Keterangan
|
1
|
|
Beberapa
tembusan dari komponen dan digambarkan dengan cara menumpukkan symbol dokument dibagian depan sudut kanan
atas.
|
2
|
|
Input dan output digunakan untuk mewakili data untuk
menunjukan hasil dari suatu proses.
|
3
|
|
Symbol untuk output yang ditujukan kesatuan device, seperti printer dan
sebagainya.
|
4
|
|
Suatu kondisi
yang menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban pilihan.
|
5
|
|
Untuk
menyatakan sekumpulan langkah proses yang ditulis sebagai prosedur.
|
6
|
|
Data Store merupakan symbol untuk menyimpan data.
|
7
|
|
Connector suatu prosedur akan masuk keluar
melalui symbol ini dalam lembar yang sama.
|
8
|
|
Connection digunakan untuk menghubungkan satu
symbol ke symbol yang lainnya.
|
9
|
|
Pita Magnetik
menunjukkan input atau output menggunakan pita magnetic.
|
10
|
|
Offline Strong
menunjukkan file non komputer yang diartikan urut tunggal.
|
11
|
|
Dokumen
menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau
computer.
|
12
|
|
Discette
Stronge menunjukkan input atau output yang menggunakan disket.
|
Sumber : Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA,
Akt (2005). “Analisis dan Desain Komputer” penerbit Andi Yogyakarta.
3.3.4 Spesifikasi
Proses
Untuk
mendeskripsikan proses yagn terjadi pada level yang paling dasar dalam diagram
arus data, spesifikasi secara jelas apa yang dilakukan ketika masukan di
transformasikan menjadi keluar.
3.4 Format
Rancangan Input/Output
3.4.1
Rancangan Input (Masukan)
Tujuan
dari pada rancangan masukan adalah :
1.
Untuk mengekfetifkan biaya permasukan kata.
2.
Untuk mencapai
keakuratan yang tinggi.
3.
Untuk menjamin
pemasukan data dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai.
Type input adalah sebagai berikut :
1.
Eksternal
yaitu pada tipe ini pemasukan data berasal dari luar organisasi.
2.
Internal yaitu
pemasukan data hasil komunikasi pemakaian dengan sistem .
3.
Operasional yaitu
pemasukan data hasil komunikasi computer dengan sistem.
3.4.2
Rancangan
Output (Keluaran)
Rancangan
keluaran merupakan hasil yang tidak biasa diabadikan karena laporan atas
keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang
memerlukan.
Type output adalah sebagai berikut :
1.
Eksternal yaitu
tujuan outputnya untuk informasi diluarkan organisasi pemakai
2.
Internal yaitu
tujuan outputnya untuk lingkungan organisasi pemakai yaitu tujuan outputnya
hanya untuk bagi komputer saja.
3.5
Perancangan
Sistem Database
Tujuan utuma perancangan sistem database yaitu :
1.
Memiliki
kemampuan untuk menyimpan seluruh data yang berguna seluruh database.
2.
Pengamanan terhadap isi dan
pengguna data dapat diterapkan.
Unsur-unsur yang terdapat dalam basis data adalah :
1.
Enterprise adalah
segala bentuk data sekretariat, setiap enterprise
mungkin akan membutuhkan informasi tentang satu atau lebih fungsi.
2.
Entity adalah
penyajian objek, kejadian atau konsep dari dunia nyata yang keberadaannya
secara explicit didefenisikan dan
disimpan dalam basis data.
3.
Atribut adalah
dasar yang memberikan karakteristik terhadap entity tersebut.
4.
Data value yaitu
data faktual atau informasi yang dibuat pada masing-masing elemen. Data elemen
dapat berupa bilangan, huruf atau bentuk lainnya.
3.6 Model
Database
Pada
dasarnya kekuatan dan kelemahan dari model mencerminkan perbedaan filsofi
menajemen database. Beberapa criteria dalam mengevaluasi model data :
1.
Kesederhanaan (Simplikasi)
2.
Pemodelan yang
mendekati (Modeling Direction)
3.
Keluasan
4.
Kemampuan
menganalisa
5.
Keistimewa
Modeli (Modelingniqueness)
6.
Teknologi tidak bertentangan
7.
Dekat dasar
teknologi.
Gagasan
yang digunakan dalam sebuah model seharusnya dekat dengan basis perangkat keras
dimana model ini akan di implementasikan. Model yang dikenal ada tiga yaitu :
1.
Dikembangkan
berdasarkan konsep matematika dari hubungan dan kumpulan entity atau beberapa objek dari kumpulan tersebut. Model dan
relasional menggunakan table dua
dimensi, kolom didalam tabel cocok untuk setiap atribut atau relatoinsip tipe dan baris (tuple) untuk setiap transaksi.
2.
Model Hirarki
Sering dikenal
dengan Binary tree (Pohon Biner atau Binary Relasinship), merupakan jenis struktur tree yang terbaik dimana data akar (Root) mempunyai beberapa cabang.
3.
Jaringan (Network)
Suatu model
dimana objek dihubungkan dengan beberapa objek lain yang lebih tinggi atau yang
lebih rendah.
3.7
Langkah-Langkah
Perancangan Database
Dalam
perancangan database perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Menentukan
kebutuhan input dari sistem yang baru, input yang perlu direncanakan dapat
ditentukan dari Flowchart (Diagram Alir) sistem yang dibuat.
2.
Menentukan
parameter dari input setelah input-input yang akan dirancang telah dapat
tentukan, maka parameter dari input selanjutnya juga ditentukan. Parameter ini
juga meliputi :
a.
Bentuk dari
input dan dokumen dasar
b.
Sumber input
c.
Volume input
d.
Periode input.
Tiga
sasaran yang akan digunaka oleh seorang perancang model fisik dari database :
a.
Pengetahuan
tentang fungsi-fungsi database manajemen sistem (DBMS)
b.
Memberikan
tentang karakter pengaksesan
c.
Pengetahuan
tentang aplikasi.
3.8 Database
MySQL
1.
DDL (Data Defenition Language)
DDL merupakan
kelompok perintah untuk mendefenisikan atribut-atribut database, table, atribut
(kolom), batasan terhadap suatu atribut serta hubungan antar table. Yang
termasuk kelompok DDL ini adalah :
a.
Create
untuk menciptakan table ataupun indeks
b.
Alter untuk
mengubah struktur table
c.
Drop untuk
menghapus table ataupun indeks.
2.
DML (Data Manipulation Language)
DML merupakan
kelompok perintah yang berfungsi untuk memanipulasi data. Misalnya, untuk
pengambilan, penyisipan, pengubahan, dan penghapusan data. Yang termasuk DML
adalah :
a.
Select memilih
data
b.
Insert menambah
data
c.
Delete menghapus
data
d.
Update mengubah
data.
3.
DCL (Data Control Language)
DCL merupakan
berisi perintah-perintah untuk mengendalikan pengaksesan data. Yang termasuk
DCL adalah :
a.
Grant memberikan
kendali pada pengaksesan data
b.
Revoke mencabut
kemampuan pengaksesan data
c.
Lock table untuk
mengunci table.
3.9 Visual
Basic Net 2008
Microsoft Visual Basic Net 2008 (VB) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang
menawarkan Integrated Development
Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis
sistem operasi Microsoft Windows dengan
menggunakan model pemrograman (COM), Visual
Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis
grafik dengan cepat, beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Application (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang
berbeda. Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic program-program
yang ditulis dengan Visual Basic juga
dapat mengunakan Windows API, tapi
membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan. Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang
sangat luas. Dalam sebuah survey yang
dilakukan pada tahun 2005, 62% pengembang perangkat lunak dilaporkan
menggunakan berbagai bentuk Visual Basic,
yang diikuti oleh C++, JavaScript dan Java.
Microsoft visual studio. Ner 2008 merupakan salah satu produk pengembangan aplikasi
yang diproduksi oleh Micrososft,
Microsoft Visual Studio. Net 2008 dapat
digunakan untuk mengembangkan aplikasi Web
ASP, NET, XML, Web Services,
aplikasi dekstop dan juga dapat dipilih untuk mengembangkan aplikasi. Tool-tool tersebut antara lain adalah Visual Basic, dan Visual C++. Tool-tool pada
Visual Studio. net 2008 tersebut
menggunakan IDE (Integrated Depelopment
Environment) yang sama sehingga dapat saling berbagi pakai fasilitas dalam
pengembangan aplikasi.
NET yang awalnya
disebut Next Generation Windows Services
(NGWS) adalah suatu platform untuk
membangun dan menjalankan generasi penerus aplikasi-aplikasi terdistribusi. Microsoft NET merupakan framework
(kerangka) pengembangan yang menyediakan antar muka pemrograman baru untuk
layanan windows dan API (Application
Programming Interface). Microsoft NET
merupakan strategi Microsoft untuk menghubungkan
sistem, informasi, dan alat (device),
sehingga orang dapat berkomunikasi serta berkolaborasi dengan lebih efektif.
Teknologi NET terintegrasi penuh
melalui produk-produk Microsoft, dan
menyediakan kemampuan untuk mengembangkan solusi dengan menggunakan Web Services Platform Microsoft.
NET terdiri dari
lima komponen utama tersusun dalam tiga lapisan (layer) yaitu :
a.
Visual Studio
NET
Microsoft Visual
Studio. NET merupakan kumpulan
lengkap tools pengembangan untuk membangun aplikasi Web ASP NET, XML Web Services, aplikasi dekstop, dan aplikasi mobile.
Di dalam visual studio inilah bahasa-bahasa pemrograman NET seperti Visual Basic,
Visual C++, Visual C# (Csharp),
dan Visual J# (Jsharp), semuanya
menggunakan lingkungan pengembangan terintegrasi atau IDE yang sama sehingga
memingkinkan untuk saling berbagai tools
dan fasilitas.
b.
Visual Basic NET
2008
Visual Basic Net 2008 (VB.NET) merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bisa
digunakan untuk membangun aplikasi-aplikasi NET di platform
Micrososft NET. Tidak seperti generasi sebelumnya Visual Basic versi 6.0 ke bawah yang lebih difokuskan untuk
pengembangan aplikasi dekstop, Visual
Basic NET memungkinkan pengembangan
membangun bermacam aplikasi, baik dekstop maupun aplikasi Web. Sering dengan perkembangan aplikasi pernagkat lunak yang
semakin kompleks, saat ini Visual Basic
NET memasuki versi kelima (Visual Basic 2008).
c.
IDE Visual Basic
IDE (Integrated Development Environment),
atau juga disebut sebagai Integrated
Design/Debugging Environment, adalah perangkat lunak komputer yang
berfungsi untuk membantu pemrograman dalam mengembangkan perangkat lunak. Singkatnya,
IDE merupakan suatu lingkungan pengembangan aplikasi yang terintegrasi lengkap
dengan beragam tools atau utilitas
pendukung. Visual Basic Net (VB NET)
merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk membangun
aplikasi-aplikasi NET di platform microsoft NET. Tidak seperti
generasi sebelumnya Visual Basic versi
6.0 ke bawah yang lebih difokuskan untuk pengembangan aplikasi dekstop, Visual Basic NET memungkinkan para pengembang membangun
bermacam aplikasi, baik dekstop maupun aplikasi Web. Sering dengan perkembangan aplikasi perangkat lunak yang
semakin kompleks, saat ini Visual Basic
NET memasuki versi kelima (Visual Basic 2008).
Gambar 3.1 Tampilan Visual Studion.Net 2008
Sumber : Mesran, Diktat Perkuliahan Program Visual,
Medan, 2013
Untuk membuat
sebuah project baru Visual Studio. Net 2008 klik menu File/New/Project.
Gambar 3.2 Menu Project Baru
Sumber : Mesran, Diktat Perkuliahan Program Visual,
Medan, 2013
Setelah
itu akan muncul kota dialog New Project.
Pada kota dialog New Project terdapat
beberapa pilihan tool untuk
pengembangan aplikasi, seperti Visual
Basic, Visual C++, pilih nama project yang akan dibuat pada bagian Name dan direktori tempat mentimpah project pada bagian location.
Gambar 3.3 Kotak Dialog Project Baru
Sumber : Mesran, Diktat Perkuliahan Programan
Visual, Medan, 2013
Klik OK pada kota dialog New Project
tersebut. Selanjutnya muncul Visual Basic IDE tempat untuk membangun aplikasi
Visual Basic. Net 2008
Gambar 3.4 IDE Visual Studio. Net 2008
Sumber : Mesran, Diktat Perkuliah Programan Visual,
Medan, 2013
Gambar 3.5 IDE Visual Studio. Net 2008
Sumber : Mesran, Diktat Perkuliahan Programan
Visual, Medan, 2013
Pada
Project Visual Basic. Net untuk Windows Aplikation secara default
telah terdapat sebuah form. Yang
bernama Form 1. Pada Form inilah tempat untuk melakukan
kontrol-kontrol atau komponen-komponen untuk membuat sebuah aplikasi Windows. Form dan kontrol-kontrol dari
program aplikasi inilah yang biasanya disebut dengan GUI (Graphical User Interface) atau antar muka dari program. Jadi user
akan berinteraksi dengan sebuah program aplikasi melalui GUI. Pada IDE Visual Basic. Net 2008 terdapat menu, Toolbar, Toolbox, Server Explorer, Solution
Explorer dan Project Windows.
Toolbox adalah tempat dimana kontrol-kontrol dan
komponen-komponen diletakkan. Untuk membuat objek kontrol dan komponen pada form program aplikasi diambil dari
kontrol-kontrol yang ada pada Toolbox.
Seperti dibawah ini :
a.
Pointer bukan
merupakan suatu kontrol, icon yang
digunakan ketika ingin memilih kontrol yang sudah ada pada form.
b.
Button merupakan
control yang digunakan untuk membangkitkan event
proses tertentu.
c.
CheckBox digunakan
untuk pilihan yang isinya bernilai yes/no,
true/false.
d.
ComboBox merupakan
kombinasi dari TextBox dan suatu ListBox dimana pemasukan data dapat
dilakukan dengan pengetikan maupun pemilihan.
e.
Laber
adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan text yang tidak dapat
diperbaiki oleh user.
f.
ListBox
mengandung sejumlah item, dan user dapat memilih lebih dari satu
(bergantung pada Property Multiselect).
g.
Radio Button
sering digunakan lebih dari satu sebagai pilhan terhadap beberapa option yang hanya dapat dipilih.
h.
TextBox
adalah kontrol yang mengandung string
yang dapat diperbaiki oleh user,
dapat berupa satu baris tunggal atau baris banyak.
i.
GroupBox
adalah kontrol yang digunakan sebagai container
bagi kontrol lainnya.
BAB
IV
ANALISA
DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil
pengamatan penulis secara langsung sistem informasi pengolahan data absensi di
Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara, untuk efisien
kerja dan waktu, maka sistem informasi pada saat ini yang sebagian kurang
maksimal dalam pemakaian computer dan programmer aplikasi. Khususnya dalam
pengolahan data absensi, yaitu dengan mengaplikasikan Microsoft Excel sebagai
input data absensi. Untuk itu agar bermanfaat harus dikelolah dalam sebuah
database. Sistem manajemen database merupakan suatu pengorganisasian dan
pengolahan data absensi pada sistem komputer.
4.2 Aplikasi Yang Sedang Berjalan
1.
Input
Data Absensi
Mengisi
absensi adalah kewajiban yang ditetapkan untuk kepentingan bersama dalam
prokdutifitas kerja dari Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera
Utara. Hal ini terdampak dalam hasil yang maksimal dalam kinerja sebagai
secretariat yang penuh dengan tanggung jawab yang besar. Untuk itulah sistem
informasi data absensi yang dikembangkan menjadi sebuah aplikasi agar setiap
secretariat dapat mengisi data kehadiran dengan tepat waktu dan penuh tanggung
jawab yang dibebankan.
Adapun
cara sekretarian BPP SUMUT mengimputkan data kehadiran sebagai berikut :
a.
Pengimputan Nama
b.
Pengimputan NIP
c.
Pengimputan Jabatan
d.
Pengimputan Jam Masuk
e.
Pengimputan Jam Keluar
f.
Paraf atau Check List
g.
Keterangan (“Hadir, Tidak Hadir, Izin,
Sakit”).
2.
Output
Data Absensi
Output merupakan hasil
akhir dari proses pengimputan data absensi yang akan dijadikan informasi yang
bernilai untuk setiap sekretariat yang benar-benar maksimal dalam kinerjanya.
Untuk itu setiap sekretariat dalam produktifitas kerjanya selalu tepat waktu dalam
hal apapun terutama dalam masalah kehadiran.
4.3 Analisa
Pengolahan Data Absensi Pegawai Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan
Provinsi Sumatera Utara
Sistem informasi data
absensi Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara merupakan
sistem yang digunakan untuk mengindari terjadinya manipulasi data hadiran. Hal
ini terdampak pada Produktifitas
kerja sekretariat dan kejujuran dalam menentukan hasil kinerja. Jika
secretariat mempunyai tanggung jawab atas kehadiran dan tanggung jawab dalam
kinerjanya maka dalam waktu tertentu akan terlihat mana sekretariat yang aktif
maupun pasif.
Pengolahan data diawali
dari tahap pendataan identitas secretariat yang bekerja pada bagian-bagian
tertentu dan disesuaikan dengan Nama, Nip, dan Jabatan. Setelah data diperoleh
maka dibuatlah sebuah Form aplikasi yang dirancang menggunakan Microsoft Excel
2007. Setelah Form dibuat maka ditetapkan Form aplikasi tersebut sebagai alat
input data kehadiran secretariat setiap hari kerja. Uraian diatas merupakan
sistem yang sedang berjalan hingga saat ini.
Setelah data di input
maka hasil akhir adalah berbentuk sheet-sheet
yang akan ditanggung jawab oleh Kepala Bagian Umum dan dicetak setiap hari
dalam lembaran absensi dengan bentuk tabel-tabel sesuai data identitas
secretariat. Selanjutnya pengarsipan dari semua data kehadiran dan ditanda
tangani oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara
yang merupakan Kepala Bagian tertinggi dari secretariat.
Adapun susunan tanggung
jawab kepengurusan dari data absensi hingga sampai ke Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Sumatera Utara dapat digambarkan dalam Flowmap (Diagram Bagan) sistem Informasi
Data Absensi di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera
Utara. Dibawah ini adalah gambar kepengurusan data Absensi.
4.3.1 Sistem
Informasi Pengolahan Data Absensi Yang Sedang Berjalan
Sistem Informasi Data
Absensi di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara
merupakan sistem yang digunakan untuk mengindari terjadinya manipulasi data
kehadiran. Hal ini terdampak pada Produktifitas
Kerja Sekretariat dan kejujuran dalam menentikan hasil kinerja. Jika
secretariat mempunyai tanggung jawab atas kehadiran dan tanggung jawab dalam
kinerjanya maka dalam waktu tertentu akan terlihat nama sekretariat yang aktif
maupun pasif.
Pengolahan data diawali
dari tahap pendataan identitas secretariat yang bekerja pada bagian-bagian
tertentu dan disesuaikan dengan Nama, Nip, dan Jabatan. Setelah data diperoleh
maka dibuatlah sebuah Form aplikasi
yang dirancang menggunakan Microsoft
Excel 2007. Setelah Form dibuat
maka ditetapkan Form aplikasi
tersebut sebagai alat input data kehadiran secretariat setiap hari kerja.
Uraian diatas merupakan sistem yang sedang berjalan hingga saat ini.
Setelah data di input
maka hasil akhir adalah berbentuk sheet-sheet
yang akan ditanggung jawab oleh Kepala Bagian Umum dan dicetak setiap hari
dalam lembaran absensi dengan bentuk tabel-tabel sesuai data identitas
secretariat. Selanjutnya pengarsipan dari semua data kehadiran dan ditanda
tangani oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara
yang merupakan Kepala Bagian tertinggi dari secretariat.
Adapun susunan tanggung
jawab kepengurusan dari data absensi hingga sampai ke Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Sumatera Utara dapat digambarkan dalam Flowmap (Diagram Bagan) sistem Informasi
Data Absensi di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera
Utara. Dibawah ini adalah gambar kepengurusan data Absensi:
1.
Pegawai merupakan bagian dari Badan
Penelitian dan Pengembangan yang memiliki tanggung jawab tersendiri untuk data
pegawai termasuk datanya sendiri agar diserahkan kepadaTata Usaha yang
ditempatkan pada bagianu umum.
2.
Tata Usaha merupakan tempat dimana Data
Pegawai tersebut diterima dan di olah menjadi Absensi dalam bentuk penggandaan
agar dapat saat data diperlukan dapat diambil dalam arsip penyimpanan.
3.
Tata Usaha menyerahkan data absensi
berupa Laporan di Badan Penelitian dan Pengembangan agar diperiksa kembali dan
menandatangani Laporan tersebut, inilah tahapan pengolahan data.
Tabel 4.1
Flowmap Sistem Pengolahan Data Absensi Badan Penelitian dan Pengembangan
Pegawai
|
Tata
Usaha
|
Badan
Peneliti dan Pengembangan
|
|
|
|
Sumber : Jogianto “ Analisa Desain Sistem
Informasi”, Andi Yogyakarta
4.4 Kelemahan
dan Keuntungan Sistem Informasi Data Absensi
4.4.1 Kelemahan Sistem
Sistem informasi data
absensi Badan Peneliti dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara merupakan
terapan yang dijalankan melalui sebuah aplikasi sederhana yang dimanfaatkan
untuk mengisi data kehadiran setiap harinya. Namun sistem ini masih minim dalam
pemakaian karena aplikasi tidak ditempatkan pada masing-masing secretariat.
Akibatnya sistem menjadi lambat dan menyita waktu hanya untuk mengisi Absensi
ke Kabag Umum. Jika adanya server dan koneksi jaringan local maka akan lebih
maksimal dan keamanan data terjamin karena adanya password masing-masing
secretariat. Namun kurangnya bagian yang mempunyai pengetahuan dibidang
Teknologi Informasi maka aplikasi tetap dipakai hingga saat ini.
Untuk itu penulis
melakukan penelitian dan mengambil kesimpulan dari permasalahan agar adanya
pengembangan bagi sekretariat dalam kompetensi untuk meningkatkan pengetahuan
bukan hanya menggunakan akan tetapi juga harus dapat mengimplementasikan
ilmunya jika mempunyai basic bidang Teknologi Informasi khususnya programer. Dan
biasanya juga membayar ahli diluar Instalasi untuk membantu keamanan data
tersebut.
4.4.2 Keuntungan
Sistem
Sistem informasi data
absensi ini mempunyai keuntungan karena mengurangi lambatnya kinerja yang terus
menerus melakukan sistem manual walaupun berasal dari hasil format yang dibuat
melalui computer berbentuk lembaran biasanya cara kerja ditulis tangan saat
mengisi jam masuk dan paraf. Jika terus menerus seperti ini maka data kehadiran
akan hilang dan lembaran tidak tersusun dalam pengarsipan sesuai tanggal, bulan
maupun tahun. Yang berakibat pada saat data yang diperlukan tidak ditemukan.
Dari sistem informasi ini secretariat dipermudah dalam computer melalui program
aplikasi yang dirancang sederhana dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 yang didedikasikan sebagai aplikasi untuk data kehadiran setiap
hari kerja.
4.5 Pengusulan
Perancangan Sistem Informasi Yang Baru
Pengusulan dilakukan
untuk memperbaharui sistem informasi data absensi dari sistem informasi yang
masih berjalan di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera
Utara. Microsoft Visual Basic 2008
diusulkan untuk keamanan data dan validasi terhadap penyimpanan data absensi
sesuai dengan data Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara.
4.6 Metode
Perancangan Sistem Informasi Data Yang Baru
1.
Perancang
Database
Database merupakan kumpulan dari
data yang saling berhubungan, dimana data tersebut ditampung dalam table.
Pembangunan sistem informasi sangat bertumpu pada kualitas database yang di
desain. Dimana database tersebut diharapkan Efektif, Fleksibel, dan Efisien.
2.
Perancangan Proses
Perancangan proses merupakan
rancangan yang disimpan dalam Mysql database/DBMS dan dimodelkan dalam Flowchart (Diagram Alir) dan DFD (Data
Flow Diagram). Perancangan proses dimulai dengan Mysql database. Dan
menjelaskan bagaimana bagaimana sistem informasi yang akan dijalankan.
4.7 Pemecahan Masalah
Berdasarkan analisis
permasalahan diatas mencoba mengajukan gagasan sistem yang dapat mengeurangi
kendala atau permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Sumatera Utara dalam keamanan data dan valisi dengan
melalui penerapan komputerisasi. Dalam hal ini penulis mencoba membuat program Microsoft Visual Basic 2008 yang dapat
digunakan untuk mempermudah dalam pengalaman data absensi dan terhindar dari
manipulasi data absensi.
4.8 Perancangan
Database di Badan Penelitian dan Pengembangan dengan MySQL
Perancangan database
harus dilakukan secara cermat agar hasil database yang efesien dalam penggunaan
ruang penyimpanan, dari aplikasi Microsoft
Visual Studio 2008. Dengan cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam
pengambilan data kembali pada saat diperlukan. Untuk itu database MySQL ini dirancang agar pada saat data
di input maka akan tersimpan secara otomatis saat penekanan tombol save pada aplikasi yang akan digambarkan
dalam bentuk drawing untuk perancangan Microsoft
Visual Basic 2008 yang diusulkan sebagai Aplikasi Data Absensi. Dibawah ini
merupakan DFD pengolahan data absensi untuk kepengurusan dalam pengimplentasikan
hingga menjadi sebuah aplikasi yang akan dibahas pada poin berikutnya.
4.8.1 DFD Pengolahan Data Absensi Yang Sedang
Berjalan
Absensi
Memeriksa Data
Data
Pegawai
Gambar
4.1 Konteks Diagram Pengolahan
Kerangan DFD pengolahan
data dari alur kemana saja data absensi diproses hingga sampai kepada Kepala
BPP Provinsi Sumatera Utara :
1.
Pegawai merupakan bagian dari BPP
Provinsi Sumatera Utara yang memiliki tanggung jawab tersendiri untuk data
pegawai termasuk datanya sendiri agar diserahkan kepadaTata Usaha yang
bertempat pada Bagian Umum.
2.
Tata Usaha merupakan tempat dimana data
pegawai tersebut diterima dan diolah menjadi absensi pegawai keseluruhan. Tata
Usaha memeriksa dan merekap ulang data absensi dalam arsip penyimpanan.
3.
Tata Usaha menyerahkan dan
menandatangani laporan tersebut, inilah tahapan pengolahan data tersebut.
4.8.2 DFD
Pengolahan Data Absensi Yang Sedang Berjalan
Gambar
4.2 Konteks Diagram Pengolahan
Keterangan
:
1.
Pegawai menginput data kedalam sistem
computer setelah di inputkan selanjutnya data pegawai disimpan. Selanjutnya
pegawai menginputkan data absensi dan menyimpan kedalam database.
2.
Lalu diserahkan pada Tata Usaha. Setelah
diproses data pegawai dijadikan dalam bentuk absensi. Data absensi disimpan
kembali database.
3.
Lalu data tersebut di implementasikan
dalam bentuk laporan dan diserahkan kepada Kepala BPP Provinsi Sumatera Utara
dan memutuskan data itu valid dari menandatangani data absensi tersebut.
4.8.3 Tampilan
Database MySQL BPP Provinsi Sumatera Utara
MySQL merupakan media untuk menyimpan
data absensi, dan mengambil/memanggil kembali data yang telah di input melalui
sebuah aplikasi yang telah di usulkan yaitu Visual
Studio 2008. Dibawah ini adalah database mysql :
Tabel
4.2 Data Absensi Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara
Field Name
|
Type Data
|
Null
|
Default
|
Extra
|
Nama
|
Varchar (10)
|
Yes
|
Null
|
|
NIP
|
Char (10)
|
Yes
|
Null
|
|
Jabatan
|
Varchar (35)
|
Yes
|
Null
|
|
Jam Masuk
|
Date Time
|
Yes
|
Null
|
|
Keterangan
|
Varchar (10)
|
Yes
|
Null
|
|
4.9 Perancaang
Proses
Perancangan
proses merupakan sistem informasi yang akan diterapkan untuk pengusulan pada
instalasi sebuah aplikasi baru yang dimanfaatkan dengan Microsoft Visual Basic 2008 dengan tahapan-tahapan serta alur kerja
yang akan dijelaskan bagaimana cara penggunaan, penyimpanan dan pengolahan
secara terpelincir agar nantinya dapat bermanfaat pada instalasi Kantor Badan
Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara untuk kedepannya. Untuk itu
diawali dari perbuatan aplikasi dengan model dan penjelasan melalui data flow diagram (DFD). Adapun perancangan
proses aplikasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar
4.3 Flowchart Perancangan Menu Aplikasi
4.10 Perancngan
Menu Utama Input Login
4.10.1 Masukkan
NIP
Nip merupakan entitas
utama pengganti dari Nama pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi
Sumatera Utara. Karena jika Nama dijadikan Primary
Key maka akan terjadinya kesalahan
dalam penyimpanan data kedalam database
mysql. Karena Nama mungkin banyak yang sama untuk menghindari kesalahan
data maka NIP yang dijadikan Primary Key.
4.10.2 Masukan Password
Password
merupakan entitas kedua untuk mengamankan Login
masing-masing pegawai di Kantor Bada Penelitian dan Pengembangan Provinsi
Sumatera Utara agar terhindar dari penggandaan pengguna dan
penyelewengan/manipulasi data yang bisa jadi diganti oleh pihak yang tidak
berwewenang, untuk itulah password
dimanfaatkan bagi setiap penggunanya.
Gambar
4.4 Input Login
Keterangan
:
1.
Menggunakan tombol TextBox untuk menginput data user name
TextBox
adalah kontrol yang mengandung string
yang dapat diperbaiki oleh user, dapat
berupa satu baris tunggal atau baris banyak.
2.
Menggunakan tombol TextBox untuk penginputan password
TextBox
adalah kontrol yang mengandung string
yang dapat diperbaiki oleh user,
dapat berupa satu baris tunggal atau baris banyak.
3.
Menggunakan tombol Button untuk Batal supaya untuk mengulang pengetikan password yang
salah.
Button
merupakan control yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu.
4.
Menggunakan tombol Button untuk OK supaya proses input data berhasil Button merupakan control yang digunakan
untuk membangkitkan event proses
tertentu.
4.11
Menu Utama
Gambar
4.5 Menu Utama
4.12 Menu Utama Data Pegawai
Gambar 4.6 Input data Absensi
Keterangan
:
1.
Menggunakan tombol ComboBox untuk menginput NIP
pegawai BPP ComboBox merupakan kombinasi dari TextBox dan suatu ListBox.
2.
Menggunakan tombol TextBox untuk Nama pegawai
BPP
TextBox
adalah kontrol yang mengandung string
yang dapat diperbaiki oleh user,
dapat berupa satu baris tunggal atau baris banyak.
3.
Menggunakan tombol TextBox untuk Jabatan pegawai
BPP
TextBox
adalah kontrol yang mengandung string
yang dapat diperbaiki oleh user,
dapat berupa satu baris tunggal atau baris banyak.
4.
Menggunakan tombol TextBox untuk Jam Masuk kerja pegawai BPP
TextBox
adalah kontrol yang mengandung string
yang dapat diperbaiki oleh user,
dapat berupa satu baris tunggal atau baris banyak.
5.
Menggunakan tombol ComboBox untuk Keterangan jam
masuk pegawai BPP ComboBox
merupakan kombinasi dari TextBox
dan suatu ListBox.
6.
Menggunakan tombol ListBox untuk Data Pegawai
ListBox mengandung sejumlah item, dan user dapat memilih lebih dari satu.
7.
Menggunakan tombol Button untuk Baru
penginputan data pegawai BPP
Button
merupakan kontrol yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu.
8.
Menggunakan tombol Button untuk data Simpan
Button
merupakan kontrol yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu.
9.
Menggunakan tombol Button untuk data Edit
Button
merupakan kontrol yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu.
10.
Menggunakan tombol Button untuk data Hapus
Button
merupakan kontrol yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu.
11.
Menggunakan tombol Button untuk data Batal
Button
merupakan kontrol yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu.
12.
Menggunakan tombol Button untuk data Keluar
Button
merupakan kontrol yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu.
4.12.1
Form Pengisian
Data Absensi
Spesifikasi masukan (input) data pegawai :
1.
Listview
(data
pegawai) yaitu table penyimpanan sementara
2.
2
ComboBox yaitu pengisian NIP BPP Provinsi Sumatera Utara
3.
3 TextBox
pengisian Data BPP Provinsi Sumatera Utara
4.
8 Button yaitu Baru, Simpan, Edit, Hapus,
Batal, Keluar, Maju, Mundur.
4.13 Menu Form Input Data Absensi Pegawai
Gambar
4.7 Input data Absensi
Keterangan :
1.
Menggunakan tombol ComboBox untuk menginput NIP
pegawai BPP ComboBox merupakan kombinasi dari TextBox dan suatu ListBox.
2.
Menggunakan tombol TextBox untuk Nama pegawai
BPP
TextBox
adalah kontrol yang mengandung string
yang dapat diperbaiki oleh user,
dapat berupa satu baris tunggal atau baris banyak.
3.
Menggunakan tombol TextBox untuk Jabatan pegawai
BPP
TextBox
adalah kontrol yang mengandung string
yang dapat diperbaiki oleh user,
dapat berupa satu baris tunggal atau baris banyak.
4.
Menggunakan tombol TextBox untuk Jam Masuk kerja pegawai BPP
TextBox
adalah kontrol yang mengandung string
yang dapat diperbaiki oleh user,
dapat berupa satu baris tunggal atau baris banyak.
5.
Menggunakan tombol ComboBox untuk Keterangan jam
masuk pegawai BPP ComboBox
merupakan kombinasi dari TextBox
dan suatu ListBox.
6.
Menggunakan tombol ListBox untuk Data Pegawai
ListBox mengandung sejumlah item, dan user dapat memilih lebih dari satu.
7.
Menggunakan tombol Button untuk Baru
penginputan data pegawai BPP
Button
merupakan kontrol yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu.
8.
Menggunakan tombol Button untuk data Simpan
Button
merupakan kontrol yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu.
9.
Menggunakan tombol Button untuk data Edit
Button
merupakan kontrol yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu.
10.
Menggunakan tombol Button untuk data Hapus
Button
merupakan kontrol yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu.
11.
Menggunakan tombol Button untuk data Batal
Button
merupakan kontrol yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu.
12.
Menggunakan tombol Button untuk data Keluar
Button
merupakan kontrol yang digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu.
4.13.1 Form Pengisian Data Absensi
Spesifikasi masukan (input) data pegawai :
1.
Listview
(data
pegawai) yaitu table penyimpanan sementara
2.
2
ComboBox yaitu pengisian NIP BPP Provinsi Sumatera Utara
3.
3 TextBox
pengisian Data BPP Provinsi Sumatera Utara
4.
8 Button
yaitu Baru, Simpan, Edit, Hapus, Batal, Keluar, Maju, Mundur.
4.14 Laporan
Data Kehadiran
NIP
|
Nama
|
Jabatan
|
Jam
Masuk
|
xxxxxxxx
xxxxxxxx
|
Xxxxxxxx
Xxxxxxxx
|
xxxxxxxx
xxxxxxxx
|
xxxxxxxx
xxxxxxxx
|
Gambar 4.8 Laporan Data Kehadiran
4.15 Laporan
Data Jam Pulang Pegawai
NIP
|
Nama
|
Jabatan
|
Jam
Masuk
|
Ket
|
xxxxxxxx
xxxxxxxx
|
xxxxxxxx
xxxxxxxx
|
xxxxxxxx
xxxxxxxx
|
xxxxxxxx
xxxxxxxx
|
|
xxxxxxxx
xxxxxxxx
|
xxxxxxxx
xxxxxxxx
|
xxxxxxxx
xxxxxxxx
|
xxxxxxxx
xxxxxxxx
|
|
Gambar 4.9 Laporan Data Jam Pulang
Pegawai
Flowchart
Pengisian Data Absensi
Gambar 4.10 Flowchart Pengisian
Data Absensi
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil
pengujian dan analisa yang telah dilakukan dapat memberikan beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Micrososft
Visual Studio 2008 dan Database MySQL yang diusulkan unntuk membantu kinerja secara maksimal
sebagai Sistem Informasi Data Absensi di Kantor Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Sumatera Utara.
2.
Optimasi digunakan pada awal
konfigurasi, dikatakan sebagai tepat guna karena dapat melakukan penginputan
Data Absensi di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera
Utara.
3.
Aplikasi Microsoft Visual Basic 2008 berguna untuk mempercepat penginputan,
pemrosesan dan penyimpanan ke database MySQL
hingga outputnya menjadi lebih valid
ketika dibutuhkan saat mengambil kembali data tersebut.
5.2 Kritik
dan Saran
Selama melaksanakan
Kerja Praktek di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan terhitung dari
tanggal 27 Januari – 27 Februari 2014, penulis telah mengamati dan mempelajari beberapa
hal, sehingga penulis berkeinginan untuk menyampaikan Kritik dan Saran yang
dapat penulis berikan demi peningkatan kualitas dimasa yang akan datang adalah
:
1.
Meningkatkan hubungan kerja sama yang
sudah terjalin antara Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi
Sumatera Utara dengan STMIK Budidarma Medan, sehingga diharapkan dapat saling
menunjang kemajuan antara kedua belah pihak dimasa akan datang.
2.
Lebih meningkatkan kualitas SDM sehingga
penelitian yang dihasilkan dapat memberi manfaat yang besar terhadap
masyarakat.
3.
Penulis sebagai mahasiswa STMIK
Budidarma Medan mengharapkan agar terus memberikan kesempatan untuk melakukan
Kerja Praktek atau penelitian di Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan
Provinsi Sumatera Utara. Dengan harapan dapat menerapkan sistem informasi yang
baru dengan sebuah aplikasi.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Gondodiyoto
Sanyoto, “Analisis dan Desain Komputer”,
2005; 8
2. Tata
Sutabri, “Diagram Alir, DFD, Flowchart,
Flowmap Sistem Informasi ”, 2004; 17
3. Fathansyah,
“Basis Data”, 2005; 2
4. Jeffry
L. Whitten, Lonnmie D. Bently dan Kavin C. Dittman, “Analisis Sistem Informasi dan Perancangan Sistem”, 2004; 23
5. Raymond
Mc. Leond, “Pengertian Sistem”, 2001;
18
6. Joseph
W. WILKISON, “Pengertian Informasi”,
2000; 4
7. Davis
“Management Information System”,
2003;1
8. Web
Site : http://balitbang.sumutprov.go.oid
Laporan
Kerja Praktek
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI KEPEGAWAIAN
PADA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PROVINSI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN
VISUAL BASIC NET 2008
Disusun Sebagai
Syarat Untuk Menyusun Skripsi Pada
Program Studi
Strata 1 Teknik Informatika
Oleh :
SATUKAN HALAWA
NPM : 1111223
PROGRAM STUDI TEKNIK
INFORMATIKA
STMIK BUDIDARMA MEDAN
2014
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI KEPEGAWAIAN
PADA BADAN PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN
PROVINSI SUMATERA
UTARA MENGGUNAKAN
VISUAL BASIC NET 2008
Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyusun Skripsi Pada
Program Studi Strata 1 Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan
Yang Dipersiapkan dan Disusun Oleh :
SATUKAN
HALAWA
NPM
: 1111223
Medan, Mei 2014
STMIK Budidarma Medan Badan Penelitian dan
Pengembangan
Pembimbing Pembimbing
Rivalry
K. Hondro, S.Kom, M.Kom Deli Yanto, S.Kom
NIDN
: Jabatan
: Kasubbag Program
Diketahui
oleh
Ketua
Program Studi Teknik Informatika
STMIK
Budidarma Medan
Sinar Sinurat,
ST, M.Kom
NIDN : 0317086703
Proposal
Kerja Praktek
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI KEPEGAWAIAN
PADA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PROVINSI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN
VISUAL BASIC NET 2008
Oleh :
SATUKAN HALAWA
NPM : 1111223
PROGRAM STUDI TEKNIK
INFORMATIKA
STMIK BUDIDARMA MEDAN
2014